-->

Info Terbaru 2022

Kalor

Kalor
Kalor

Kalor – Ialah merupakan sebuah materi kimia, yang tentunya akan menjadi topik pembahasan ContohSoal.co.id kali ini dan akan dikupas secara detail mulai dari pengertian, materi, persamaan, rumus dan teladan soalnya. Namun apakah teman masih inget dipertemuan sebelumnya juga ContohSoal.co.id telah membahas materi yang berkaitan dengan tema kita kali ini, yakni wacana Kalorimeter. Baiklah untuk lebih jelasnya mari kita simak bahu-membahu ulasan dibawah ini.


Pengertian Kalor


 yang tentunya akan menjadi topik pembahasan ContohSoal Kalor



Kalor ialah merupakan suatu bentuk energi yang sanggup berpindah dari benda yang satu ke benda yang lain. Apabila pada kedua buah benda yang suhunya berbeda disentuhkan,maka akan terjadi kesetimbangan termal (suhunya sama).



Hal ini terjadi disebabkan oleh adanya perpindahan kalor dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.

 

Kalor berbeda dengan suhu, walaupun keduanya memiliki hubungan erat. Suhu ialah merupakan suatu derajat panas atau cuek suatu benda, sedangkan kalor ialah energi yang dipindahkan dari suatu benda ke benda yang lain.


Agar sanggup membedakan antara suhu dan kalor dengan kejadian perubahan wujud suatu zat. Untuk mengubah es menjadi air diharapkan kalor. Pada kejadian perubahan wujud ini, es bersuhu 0oC bermetamorfosis air bersuhu 0oC.


Maka, pada suhunya yang mencair tidak terjadi perubahan, aka tetapi dibutuhkan kalor untuk mengubah wujud es tersebut.









Pada dasarnya, kalor ialah perpindahan energi kinetik dari satu benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Kalor dilambangkan dengan abjad Q.



 

Dalam proses zat  terjadi pemanasan, maka pada partikel benda akan bergetar dan menumbuk partikel tetangga yang bersuhu rendah.


Berlangsungnya hal ini secara terus menerus membentuk energi kinetik rata-rata sama antara benda panas dengan benda yang semula dingin. Pada kondisi ibarat ini, terjadi keseimbangan termal dan suhu kedua benda akan sama.

Satuan Kalor


Kalian tentunya sudah mengetahui beberapa bentuk energi, misalnya energi listrik, energi mekanik, energi potensial, energi kinetik, energi kimia, dan lain-lainnya.


Dalam hal ini kalor juga ialah merupakan potongan dari bentuk energi yang sanggup berpindah yang disebabkan oleh adanya perbedaan suhu. Sebab kalor merupakan suatu energi, maka juga memiliki satuan dalam SI (Sistem Internasional) ialah joule (J).

 

Sebelum orang mengetahui bahwa kalor ialah merupakan salah satu bentuk energi, yakni dwngan  satuan kilokalori. Maka sanggup didefinisikan satu kalori sebagai banyaknya kalor yang diharapkan untuk menaikkan suhu satu gram air sebesar 1oC.


Untuk konversi satuan kalor dari joule ke kalori atau sebaliknya ialah sebagai berikut.

1 kalori = 4,18 Joule

1 Joule = 0,24 kalori











Tokoh Fisika
Joseph Black, ialah merupakan salah seorang kimiawan  dari Skotlandia yang mendukung sebauh teori wacana panas, yakni bahwa suhu ialah merupakan suatu konsentrasi kalori dalam benda. Ia lalu menemukan ilmu gres yang disebut kalorimetri. Pada dikala ia menyelidiki wacana panas (kalori), lalu ia menduga bahwa kapasitas panas merupakan jumlah panas yang sanggup ditampung oleh suatu benda. Sebenarnya, dalam hal ini merupakan suatu ukuran wacana jumlah energi yang diharapkan untuk menaikkan suhu suatu benda dalam jumlah tertentu


Rumus Hubungan Suhu dan Kalor


Agar sanggup mengerti mengenai hubungan antara suhu dan kalor, maka simaklah ilustrasi berikut ini. Misalkan, pada 200 mL air dan 200 mL alkohol diberikan kalor yang sama.


Ternyata, kenaikan suhu pada alkohol lebih besar daripada air. Demikian halnya kalau pada 200 mL air dan 500 mL air diberikan kalor yang sama banyaknya, kenaikan suhu pada 200 mL air lebih besar daripada 500 mL air. Peristiwa tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut.


Proses yang diberikan pada kalor  terhadap zat sangat sebanding dengan kenaikan suhunya. Dapat ditulis sebagai berikut.








Q  T


Kemudian untuk menaikan suhu merupakan proses kalor yang mana zatnya sebanding dengan massa zat. 









Q m



 Selanjutnya biar sanggup menaikan suhu sangat bergantung pada jenis zat. Dapat ditulis sebagai berikut.









Q c



Dari ketiga persamaan kalor di atas, sanggup disimpulan bahwa banyaknya kalor yang diberikan pada suatu benda sebanding dengan kenaikan suhu (T), massa benda (m) dan kalor jenis bendanya (c). Ditulis dengan persamaan kalor berikut.









Q = mcT ……….  Pers. (1)

 












Keterangan:

Q=jumlah diberikan (kalori atau joule)

m = massa benda (g atau kg)

c = kalor jenis (kal/goC atau J/kgoC)

T = perubahan suhu (oC)



Pada kalor yang ditambahkan ke zat Q dan T ialah positif dan temperatur naik. Sebaliknya kalau kalor dilepas dari zat, Q dan T ialah negatif dan temperatur turun. Definisi yang diberikan oleh persamaan berlaku untuk c konstan.

Kalor Jenis


Kesimpulan dari persamaan di atas, maka sanggup kita tulis kalor jenis (c) yakni sebagai berikut.















c


=


Q


……….  Pers. (2)


mT



 

Dan dari persamaan yag kedua diatas, maka kalor jenis sanggup didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diharapkan suatu zat guna menaikkan suhu 1 kg zat tersebut sebesar 1oC.


Pada tabel di bawah ini sanggup menunjukkan kalor jenis beberapa zat pada suhu 20oC dan tekanan tetap 1 atmosfer. 
































































Zat Padat
Kalor jenis

(J/kgoC)

Zat Cair
Kalor jenis

(J/kgoC)

Kuningan367Alkohol2.400
Aluminium900Raksa
Tembaga390Air140
Besi atau baja450Es (-5oC)2.100
Timah130Cair (15oC)4.186
Marmer860Uap (110oC)2.010
Perak230Badan manusia3.470
Kayu1.700Protein1.700
Seng388Minyak parafin2.100


 Kapasitas Kalor


Kapasitas kalor ialah merupakan banyaknya kalor yang diharapkan untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar 1oC. Secara matematis, pernyataan tersebut ditulis sebagai berikut.















C


=


Q


……….  Pers. (3)


T


 











Keterangan:

Q = kalor yang diserap/dilepas (J)

C = kapasitas kalor benda (J/oC)

T = perubahan suhu benda (oC)



 

Kemudian dari persamaan ketiga diatas ialah merupakan sebuah kapasitas kaor. yang ada suatu perbedaan antara kapasitas kalor (C) dan kalor jenis (c), namun secara matematis keduanya memiliki hubungan sebagai berikut.


Dari persamaan (2) dan persamaan (3) diperoleh:














c


=


C


m



Maka:










C = mc ……….  Pers. (4)

 











Keterangan


  • C = kapasitas kalor benda (J/oC)

  • m = massa zat (kg)

  • c = kalor jenis (J/kgoC)






Jenis-Jenis Kalor


Setiap zat mepunyai kecenderungan untuk berubah kalau zat tersebut diberikan temperatur yang tinggi (dipanaskan) ataupun temperatur yang rendah (didinginkan).


Dalam perubahan wujud memiliki kecenderungan yang disebabkan oleh kalor yang ada pada setiap zat. Yang mana pada suatu zat sanggup bermetamorfosis tiga wujud zat, di antaranya yakni zat cair, padat, dan gas.

Kalor Penguapan dan Pengembunan


Kalor penguapan ialah merupakan suatu yang dibutuhkan oleh suatu zat untuk menguapkan zat tersebut. Jadi, setiap zat yang akan menguap membutuhkan kalor.


Adapun kalor pengembunan ialah kalor yang dilepaskan oleh uap air yang berubah wujud menjadi air. Jadi, pada setiap pengembunan akan terjadi pelepasan kalor.

 

Besarnya kalor yang dibutuhkan pada dikala penguapan dan kalor yang dilepaskan pada dikala pengembunan ialah sama. Secara matematis, rumus kalor penguapan dan pengembunan sanggup dituliskan sebagai berikut.









Q = mL ……….  Pers. (6)












Keterangan


Q = kalor yang dibutuhkan dikala penguapan atau kalor yang dilepaskan dikala pengembunan.

m = massa zat

L = kalor laten penguapan atau pengembunan





Kalor Peleburan dan Pembekuan


Pernahkah kalian mendengar atau mendapatkan gosip wacana kejadian mencairnya gunung-gunung es di kutub utara akhir pemanasan global? Mencair atau meleburnya es di kutub utara disebabkan oleh adanya pemanasan.


Apabila pada sebuah benda mengalami peleburan, maka dalam perubahan wujud yang terjadi ialah dari wujud zat padat menjadi zat cair. Dalam hal ini, akan terjadi perembesan kalor pada benda.


Dalam proses terjadinya perubahan wujud zat dari cair ke padat disebut sebagai pembekuan. Dalam hal ini, akan terjadi proses pelepasan kalor. Besarnya kalor yang dibutuhkan pada dikala peleburan dan besarnya kalor yang dilepaskan dalam proses pembekuan yakni sama.

 

Perumusan untuk kalor peleburan dan pembekuan sama dengan perumusan pada kalor penguapan dan pengembunan, yakni sebagai berikut.









Q = mL ……….  Pers. (7)












Keterangan


Q=kalor dibutuhkan peleburan atau dilepaskan dikala pembekuan.

m = massa zat

L = kalor laten peleburan atau pembekuan.






Contoh Soal Kalor dan Pembahasan 



200 gram air dikalorkan dari 20oC menjadi 45oC. Jika diketahui kalor jenis air 1 kalg-1oC-1 atau 4200 Jkg-1K-1. Tentukan:

a. Banyaknya kalor dalam kalori

b. Banyaknya kalor dalam joule

Penyelesaian:

Diketahui:

m = 200 g = 0,2 kg

T1 = 20oC = 293 K

T2 = 45oC = 318 K

c = 1 kalg-1oC-1 = 4200 Jkg-1K-1

Ditanyakan: Q dalam kalori dan joule

Jawab:

a. Menentukan jumlah kalor dalam kalori

Q = mcT

Q = mc(T2 T1)

Q = 200 g × 1 kalg-1oC-1 × (45o 20oC)

Q = 200 g × 1 kalg-1oC-1 × 25oC

Q = 5.000 kalori

b. Menentukan jumlah kalor dalam joule

Q = mcT

Q = mc(T2 T1)

Q = 0,2 kg × 4200 Jkg-1K-1× (318 K  293 K)

Q = 0,2 kg × 4200 Jkg-1K-1 × 25K

Q = 21.100 joule.

Catatan penting:perubahan suhu dari satuan celcius dan kelvin sama, jadi tidak perlu melaksanakan koversi satuan terlebih dahulu.




Nah demikianlah materi pembahasan kali ini mengenai kalor, semoga artikel kali ini sanggup bermanfaat bagi teman semua.

Pilihan Artikel Lainnya:




 



Advertisement

Iklan Sidebar